Tuesday, November 24, 2009

legiume cover crps(LCC) untuk tanaman tahunan



A. PENDAHULUAN


1. Sekilas tentang LCC
Tanaman penutup tanah adalah tumbuhan tanaman abadi sebagai monokultur (satu jenis tanaman tumbuh bersama-sama) atau polikultur (beberapa jenis tanaman tumbuh bersama-sama), untuk memperbaiki sejumlah kondisi yang berhubungan dengan pertanian berkelanjutan, tanaman yang mendasar, berkelanjutan peralatan yang digunakan untuk mengelola kesuburan tanah, kualitas tanah, air, gulma /(tanaman yang tidak diinginkan yang membatasi potensi produksi tanaman), hama (binatang yang tidak diinginkan, biasanya serangga, yang membatasi potensi produksi tanaman), penyakit, dan keragaman dan satwa liar dalam agroecosystems (Lu et al. 2000).

Fabaceae pernah dikenal dengan nama Leguminosae serta Papilionaceae, nama yang terakhir ini kurang tepat, dan sekarang dipakai sebagai nama salah satu subsukunya dan dalam dunia pertanian tumbuhan anggota suku ini seringkali disebut sebagai tanaman legum (legume).




Suku polong-polongan atau Fabaceae merupakan salah satu suku tumbuhan dikotil yang terpenting dan terbesar, banyak tumbuhan budidaya penting termasuk dalam suku ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu, batang, daun, umbi, hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan, hingga racun dihasilkan oleh anggota-anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yang jelas: buahnya berupa polong.




Ciri-ciri ; Biji berkotil dua. (dikotiledon), Buah berupa polong, Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan, perbungaan tunggal pada subsuku Faboideae serta majemuk pada Caesalpinioideae dan Mimosoideae.

 
2. Latar Belakang Penggunaan LCC

Agroecosystems adalah sistem ekologi dikelola oleh manusia di berbagai intensitas untuk menghasilkan pangan, pakan, atau serat, untuk tingkat besar, manusia membentuk struktur dan fungsi ekologis dari proses-proses alam yang terjadi di agroecosystems. Seperti agroecosystems sering berinteraksi dengan tetangga ekosistem alam dalam lanskap pertanian, meliputi tanaman yang dapat meningkatkan kesinambungan atribut agroecosystem mungkin juga secara tidak langsung meningkatkan kualitas ekosistem alam sekitarnya. Petani memilih untuk menanam jenis tanaman penutup tanah tertentu dan untuk mengatur mereka dengan cara tertentu berdasarkan kebutuhan unik mereka sendiri dan tujuan. Kebutuhan dan tujuan tersebut dipengaruhi oleh biologis, lingkungan, sosial, budaya, dan faktor-faktor ekonomi dari sistem pangan di mana petani beroperasi (Snapp et al. 2005)




Tumbuhan legum dikenal kemampuannya mengambil nitrogen dalam bentuk N2 langsung dari udara, selain cara konvensional dalam bentuk nitrat atau amonium dari cairan tanah, kemampuan ini dimiliki karena mereka bersimbiosis dengan bakteri tertentu yang menghuni jaringan-jaringan tertentu, biasanya di akar, namun ada beberapa yang menghuni jaringan parenkim di batang bagian yang dihuni bakteri ini biasanya terlihat sebagai bintil-bintil.




Setiap spesies tumbuhan hanya efektif bersimbiosis dengan spesies bakteri yang khas, dengan demikian hubungannya bersifat sangat spesifik, misalnya, kedelai hanya efektif bersimbiosis dengan Bradyrhizobium japonicum, infeksi dengan bakteri lain selalu gagal atau hanya menghasilkan sedikit bintil, simbiosis ini telah dipelajari secara mendalam dan mekanismenya telah banyak diungkap, yang dilakukan untuk mencari kemungkinan memperluas simbiosis pada kelompok tumbuhan bermanfaat lainnya, karena kemampuan mengikat nitrogen dari udara berarti mengurangi pemberian pupuk N (misalnya urea, ZA, atau KNO3) secara nyata.

Udara yang menyelubungi bumi mengandung gas nitrogen sebanyak 80 %, sebagian besar dalam bentuk N2yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman dan kebanyakan mikroba tidak mempunyai cara untuk mengikat nitrogen menjadi senyawa dalam selnya, tanaman dan mikroba umumnya mendapatkan nitrogen dari senyawa seperti ammonium (NH4+) dan nitrat (NO3-), untuk memanfaatkan nitrogen dalam bentuk gas, pakar bioteknologi memusatkan perhatiannya pada hubungan antara tanaman dengan jenis mikroba tertentu yang dapat menambat nitrogen dari udara dan menyusun atom nitrogen kedalam molekul ammonium, nitrat, atau senyawa lain yang dapat digunakan oleh tumbuhan (Prentis, 1984).


B. PEMANFAATAN UTAMA LCC


1. Menjaga kesuburan Tanah
Penanaman Kacangan Penutup Tanah (Legume cover crops = LCC) pada tanaman tahunan (contoh. Karet) dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kemungkinan erosi, memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah, selain berperan sebagai “jaring hara”, juga diharapkan dapat menyumbangkan hara yang mudah tercuci seperti nitrogen, kalsium, dan fosfor. Pasokan nitrogen dapat dilakukan dengan penanaman jenis-jenis tanaman yang mampu menambat nitrogen bebas dari udara, menurut Vegara (1982) nitrogen bebas dari udara dapat dikonversi menjadi ammonia yang siap dimanfaatkan oleh tanaman melalui bakteri rhizobium yang berasosiasi dengan akar tanaman leguminosa, tidak semua jenis tanaman leguminosa dapat menambat nitrogen dari udara, bahkan menurut Giller et al. (1995) ada beberapa legume penghasil biji justeru menyerap nitrogen lebih banyak daripada yang disumbangkan melalui penambatan nitrogen dari udara.


Ketersediaan fosfor di dalam tanah pada umumnya cukup banyak, namun yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman sangat terbatas, oleh karena itu pemilihan jenis tanaman yang dapat berasosiasi dengan cendawan dalam membentuk mikoriza sangat diperlukan, baik ektomikoriza maupun endomikoriza, hubungan antara akar tanaman dengan cendawan merupakan hubungan yang sangat menguntungkan, dimana eksudat akar tanaman akan menyediakan gula yang sesuai dengan kebutuhan cendawan, sementara cendawan akan memproses fosfat tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman dengan cara mensekresikan enzim-enzim fosfatase, fitase, dan nitrat reduktase, selain fosfat cendawan ini dapat menyediakan nitrogen, kalium, kalsium, sulfur, dan tembaga, penyerapan ini bisa dilakukan oleh hipa-hipa cendawan lebih dari 4 cm dari permukaan akar, dengan demikian, mikoriza ini dapat memperluas penyerapan hara dari dalam tanah (Mukerji et al, 1991; Smith and Read, 1997).

Tanaman kacang-kacangan akarnya mempunyai bintil-bintil berisi bakteri yang mampu menambat nitrogen udara, sehingga nitrogen tanah yang telah diserap tanaman dapat diganti, simbiosis antara tanaman dan bakteri saling menguntungkan untuk kedua pihak, bakteri mendapatkan zat hara yang kaya energi dari tanaman inang sedangkan tanaman inang mendapatkan senyawa nitrogen dari bakteri untuk melangsungkan kehidupannya.


Bakteri penambat nitrogen yang terdapat didalam akar kacang-kacangan adalah jenis bakteri Rhizobium, bakteri ini masuk melalui rambut-rambut akar dan menetap dalam akar tersebut dan membentuk bintil pada akar yang bersifat khas pada kacang – kacangan. Belum diketahui sepenuhnya bagaimana rhizobium masuk melalui rambut – rambut akar, terus ke dalam badan akar dan selanjutnya membentuk bintil – bintil akar. Sedangkan Bakteri Rhizobium adalah bakteri berbentuk batang pendek, gram negatif, mempunyai koloni dengan bentuk permukaan halus berlendir, yang mempunyai kemampuan mengikat Nitrogen dari udara, bakteri ini hidup dalam akar tanaman Leguminoceae atau tanaman kacang-kacangan, dengan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar, rhizobium mendapatkan makanan dari tanaman kacang-kacangan dan tanaman mendapat Nitrogen dari bakteri Rhizobium, hasil kerjasama ini dikenal sebagai simbiosis mutualisme, karena kedua pihak mendapat keuntungan yang sama dan tidak ada yang dirugikan. (Indrawati, 2008)


2. Menjaga Ketersediaan Air Tanah Dan Menjaga Kelembapan Tanah
Legume cover crops = LCC pada tanaman tahunan selain tujuan untuk menghindari kemungkinan erosi, memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah, dan mengurangi pengupan air.


3. Mengendalikan Pertumbuhan Gulma
Penanaman kacang- kacangan penutup tanah untuk membatasi pertumbuhan gulma, upaya pengendalian gulma telah dilaksanakan dengan menanami tanah di antara tanaman tahunan (conth ;kelapa sawit /gawangan) dengan tanaman kacang penutup tanah dan membuat piringan di sekeliling tiap individu tanaman, pertumbuhan gulma tidak dikendalikan dengan baik, maka berbagai macam gulma dapat tumbuh dengan subur dan mengganggu (menyaingi) pertumbuhan tanaman pokok, menyebabkan keadaan kebun menjadi kotor dan lembab.

Pengendalian gulma pada tanaman menghasilkan dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya saingan terhadap tanaman pokok, memudahkan pelaksanaan pemeliharaan, dan mencegah berkembangnya hama dan penyakit tertentu.


C. KEGUNAAN LAIN LCC YANG DIMANFAATKAN PETANI
1. Pupuk hijau
Semua legum yang berupa terna atau tumbuhan merambat dapat dipakai sebagai pupuk hijau, namun demikian ada beberapa yang disukai karena pertumbuhannya yang pesat dan menutupi tanah/LCC (tanaman legum penutup tanah) ; Orok-orok seluruh bagian) , MB (Mucuna bracteata), PJ (Pueraria javanica), CC (Calopogonium caeruleum) CP (Centrosema pubescens) .


Pangkasan tajuk tanaman penutup tanah dari keluarga kacang-kacangan (LCC = legume cover crops) dapat memberikan masukan bahan organik sebanyak 1.8 – 2.9 ton ha-1 (umur 3 bulan) dan 2.7– 5.9 ton ha-1 untuk yang berumur 6 bulan, konsep pembangunan berkelanjutan terus digalakkan agar kegiatan pertanian senantiasa menguntungkan, aman, lestari dan ramah lingkungan, perlu penyusunan rekomendasi pemupukan terpadu yang bersifat spesifik lokasi disesuaikan dengan komoditas yang diusahakan dan lahan tempat usahanya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan.

Nitrogen adalah unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa penting di dalam sel, termasuk protein, DNA dan RNA, tanaman harus mengekstraksi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah, sumber nitrogen yang terdapat dalam tanah, makin lama makin tidak mencukupi kebutuhan tanaman, sehingga perlu diberikan pupuk sintetik yang merupakan sumber nitrogen untuk mempertinggi produksi, untuk mencukupi kebutuhan pangan, berakibat diperlukannya pupuk dalam jumlah yang banyak, industri pupuk yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan pupuk yang semakin meningkat, untuk itu perlu dicari pupuk nitrogen alternatif dan rekayasa gen hijau kelihatannya dapat memberikan harapan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di masa yang akan datang. (Anonim,2008)5

2. Pakan Ternak
Makanan ternak dari tanaman kacangan penutup tanah sebagai tanaman sela mempunyai harapan yang baik terutama sebagai kegiatan produktif dalam mengisi masa tanaman tahunan yang belum menghasilkan (kedelai (biji), klover (daun), alfalfa (daun)


3. Tambahan Bahan Pangan
Bahan makanan atau minuman Biji, polong, bunga, atau daun Alfalfa ,Kedelai, Kacang tanah, Kacang hijau, Kacang bogor , Kacang gude ,Kacang babi, Kacang merah, Kacang lima, Kacang, panjang , Kara benguk , Kara pedang, Buncis, Ercis dan kapri, Kecipir, Kacang azuki dan lain sebagainya.


D. MACAM DAN CARA MENDAPATKAN BIBIT TANAMAN LCC

Jenis tanaman penutup tanah yang ada untuk tanaman tahunan diantaranya yang umum di perkebunan adalah calopogonium caeruleum, calopogonium mucunoides, pueraria javanica, pueraria phaseoloides, centrocema pubescens, psophocarphus palustries, dan mucuna cochinchinensis, kacang tanah (arachis hypogaea) ,kedelai (glycine , ax) , buncis (phaseolus vulgaris), kapri (pisum sativum), orok-orok (crotalaria junce), arachis pintoii, centrosema pubescens, mucuna sp, dan tanaman legum menjalar , lainnya.


Bibit tanaman dapat ditanam dengan disebar maupun ditugal dari biji yang djual ditoko-toko pertanian atau membeli dari tempat pembibitan dan penanaman lCC secara campuran dari berbagai jenis lebih menguntungkan dari pada hanya menggunakan 1(satu) jenis lCC.


E. SYARAT TANAMAN PENUTUP TANAH


Seleksi LCC perlu dilakukan sebelum dilakukan penanaman, seleksi dilakukan melalui pengujian daya kecambah, tujuan seleksi LCC: mengetahui kemurnian dan persentase pertumbuhan dari LCC sehingga akan didapatkan pertumbuhan di lahan yang baik , tingkat pertumbuhan minimum beberapa jenis kacangan: Calopoginium mucunoides (40%), Calopogonium caeruleum (30%), Pueraria javanica (60%), Mucuna conchinchinensis (75%), apabila persentase pertumbuhan di bawah standar, kebutuhan benih dapat ditambah.

Tanaman yang digunakan sebagai tanaman penutup memerlukan persyaratan berikut: (a) mudah diperbanyak;(b) sistem perakaran tidak menimbulkan kompetisi dengan tanaman utama; (c)tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun; (d) tidak mensyaratkan tingkat kesuburan yang tinggi; (e) toleran terhadap pemangkasan, resisten terhadap hama/enyakit, kekeringan, naungan, dan injakan; (f) mampu menekan pertumbuhan gulma; (g) tidak akan berubah menjadi gulma; dan (h) tidak mempunyai sifat-sifat yang mengganggu seperti duri dan sulur-sulur yang membelit.


F. KENDALA PENGGUNAAN LCC


Kendala yang dihadapi dalam pembangunan LCC di perkebunan tanaman tahunan antara lain adalah tingginya harga benih LCC, mutunya rendah, tidak tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat, tidak ada jaminan mutu benih yang dipakai, sistim produksi, panen, penyimpanan, dan pemasaran yang belum terorganisir dan kesemua faktor tersebut menyebabkan penanaman LCC di perkebunan tanaman tahunan semakin berkurang, salah satu alternative untuk mengurangi ketergantungan benih LCC pada negara lain, disamping upaya peningkatan produksi benih dalan negeri, juga dapat dilakukan dengan diversifikasi penutup tanah dengan tanaman pakan dan tanaman yang dapat dimanfaatkn lain oleh petani.



G. KESIMPULAN

Penanaman tanaman penutup tanah dari golongan leguminosa yang merambat (LCC) di perkebunan tanaman tahunan, sudah merupakan baku teknis, terutama di perkebunan besar. Hal ini didasarkan karena LCC mampu,mencegah erosi, memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, meningkatkan kandungan bahan organik dan hara, tanah, memperbaiki tata lengas tanah, menekan pertumbuhan gulma, mengurangi tingkat serangan penyakit dan akhirnya memperpendek masa tanaman belum menghasilkan dan meningkatkan produksi .

Serta dapat dimanfaatkan sebagai sebagai pupuk hijau, aplikasi pupuk terhadap hara yang diketahui menjadi faktor pembatas, akan meningkatkan hasil, pengusahaan tanaman dengan hasil tinggi (high yielding), membutuhkan tanah yang subur secara berkesinambungan, hara yang diserap oleh tanaman harus digantikan, penggunaan pupuk yang tepat akan meningkatkan keuntungan ekonomi.

 
Tanaman kacaangan dapat juga dimanfaatkan untuk pakan ternak, dan ada juga sebagian yang digunakan untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan maupun obat-abatan yang berguna bagi manusia yang lebih utama adalah menghemat biaya yang keluarkan untuk dalam hal pembelian pupuk dan mengurangi biaya untuk pemeliharaan dan perawatan dari tanaman tahunan.


Posting:

  1.  Agribisnis.Deptan.Go.Id/.../Profil%20kelapa%20sawit%20final.


  2. Samm171185.Blogspot.Com/.../Mempertahankan-Kesuburan-Tanah.Html


  3. Balittanah.Litbang.Deptan.Go.Id/Dokumentasi/Buku/.../Berlereng4.Pdf


  4. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


  5. husnulamalia.blog.friendster.com/


  6. Karyudi dan Nurhawati Siagian “Peluang Dan Kendala Dalam Pengusahaan Tanaman Penutup Tanah Di Perkebunan Karet, Balai Penelitian Karet Sungei Putih, P.O. Box 1415, Medan 20001, Sumatera Utara













legium cover crop (LCC)






A. PENDAHULUAN
1. Sekilas tentang LCC
Tanaman penutup tanah adalah tumbuhan tanaman abadi sebagai monokultur (satu jenis tanaman tumbuh bersama-sama) atau polikultur (beberapa jenis tanaman tumbuh bersama-sama), untuk memperbaiki sejumlah kondisi yang berhubungan dengan pertanian berkelanjutan, tanaman yang mendasar, berkelanjutan peralatan yang digunakan untuk mengelola kesuburan tanah, kualitas tanah, air, gulma /(tanaman yang tidak diinginkan yang membatasi potensi produksi tanaman), hama (binatang yang tidak diinginkan, biasanya serangga, yang membatasi potensi produksi tanaman), penyakit, dan keragaman dan satwa liar dalam agroecosystems (Lu et al. 2000).
Fabaceae pernah dikenal dengan nama Leguminosae serta Papilionaceae, nama yang terakhir ini kurang tepat, dan sekarang dipakai sebagai nama salah satu subsukunya dan dalam dunia pertanian tumbuhan anggota suku ini seringkali disebut sebagai tanaman legum (legume).
Suku polong-polongan atau Fabaceae merupakan salah satu suku tumbuhan dikotil yang terpenting dan terbesar, banyak tumbuhan budidaya penting termasuk dalam suku ini, dengan bermacam-macam kegunaan: biji, buah (polong), bunga, kulit kayu, batang, daun, umbi, hingga akarnya digunakan manusia. Bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak, bahan pengobatan, hingga racun dihasilkan oleh anggota-anggotanya. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yang jelas: buahnya berupa polong.
Ciri-ciri ; Biji berkotil dua. (dikotiledon), Buah berupa polong, Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan, perbungaan tunggal pada subsuku Faboideae serta majemuk pada Caesalpinioideae dan Mimosoideae.






2. Latar Belakang Penggunaan LCC
Agroecosystems adalah sistem ekologi dikelola oleh manusia di berbagai intensitas untuk menghasilkan pangan, pakan, atau serat, untuk tingkat besar, manusia membentuk struktur dan fungsi ekologis dari proses-proses alam yang terjadi di agroecosystems. Seperti agroecosystems sering berinteraksi dengan tetangga ekosistem alam dalam lanskap pertanian, meliputi tanaman yang dapat meningkatkan kesinambungan atribut agroecosystem mungkin juga secara tidak langsung meningkatkan kualitas ekosistem alam sekitarnya. Petani memilih untuk menanam jenis tanaman penutup tanah tertentu dan untuk mengatur mereka dengan cara tertentu berdasarkan kebutuhan unik mereka sendiri dan tujuan. Kebutuhan dan tujuan tersebut dipengaruhi oleh biologis, lingkungan, sosial, budaya, dan faktor-faktor ekonomi dari sistem pangan di mana petani beroperasi (Snapp et al. 2005)
Tumbuhan legum dikenal kemampuannya mengambil nitrogen dalam bentuk N2 langsung dari udara, selain cara konvensional dalam bentuk nitrat atau amonium dari cairan tanah, kemampuan ini dimiliki karena mereka bersimbiosis dengan bakteri tertentu yang menghuni jaringan-jaringan tertentu, biasanya di akar, namun ada beberapa yang menghuni jaringan parenkim di batang bagian yang dihuni bakteri ini biasanya terlihat sebagai bintil-bintil.
Setiap spesies tumbuhan hanya efektif bersimbiosis dengan spesies bakteri yang khas, dengan demikian hubungannya bersifat sangat spesifik, misalnya, kedelai hanya efektif bersimbiosis dengan Bradyrhizobium japonicum, infeksi dengan bakteri lain selalu gagal atau hanya menghasilkan sedikit bintil, simbiosis ini telah dipelajari secara mendalam dan mekanismenya telah banyak diungkap, yang dilakukan untuk mencari kemungkinan memperluas simbiosis pada kelompok tumbuhan bermanfaat lainnya, karena kemampuan mengikat nitrogen dari udara berarti mengurangi pemberian pupuk N (misalnya urea, ZA, atau KNO3) secara nyata.
Udara yang menyelubungi bumi mengandung gas nitrogen sebanyak 80 %, sebagian besar dalam bentuk N2yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman dan kebanyakan mikroba tidak mempunyai cara untuk mengikat nitrogen menjadi senyawa dalam selnya, tanaman dan mikroba umumnya mendapatkan nitrogen dari senyawa seperti ammonium (NH4+) dan nitrat


(NO3-), untuk memanfaatkan nitrogen dalam bentuk gas, pakar bioteknologi memusatkan perhatiannya pada hubungan antara tanaman dengan jenis mikroba tertentu yang dapat menambat nitrogen dari udara dan menyusun atom nitrogen kedalam molekul ammonium, nitrat, atau senyawa lain yang dapat digunakan oleh tumbuhan (Prentis, 1984).




B. PEMANFAATAN UTAMA LCC


1. Menjaga kesuburan Tanah
Penanaman Kacangan Penutup Tanah (Legume cover crops = LCC) pada tanaman tahunan (contoh. Karet) dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kemungkinan erosi, memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah, selain berperan sebagai “jaring hara”, juga diharapkan dapat menyumbangkan hara yang mudah tercuci seperti nitrogen, kalsium, dan fosfor. Pasokan nitrogen dapat dilakukan dengan penanaman jenis-jenis tanaman yang mampu menambat nitrogen bebas dari udara, menurut Vegara (1982) nitrogen bebas dari udara dapat dikonversi menjadi ammonia yang siap dimanfaatkan oleh tanaman melalui bakteri rhizobium yang berasosiasi dengan akar tanaman leguminosa, tidak semua jenis tanaman leguminosa dapat menambat nitrogen dari udara, bahkan menurut Giller et al. (1995) ada beberapa legume penghasil biji justeru menyerap nitrogen lebih banyak daripada yang disumbangkan melalui penambatan nitrogen dari udara.


Ketersediaan fosfor di dalam tanah pada umumnya cukup banyak, namun yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman sangat terbatas, oleh karena itu pemilihan jenis tanaman yang dapat berasosiasi dengan cendawan dalam membentuk mikoriza sangat diperlukan, baik ektomikoriza maupun endomikoriza, hubungan antara akar tanaman dengan cendawan merupakan hubungan yang sangat menguntungkan, dimana eksudat akar tanaman akan menyediakan gula yang sesuai dengan kebutuhan cendawan, sementara cendawan akan memproses fosfat tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman dengan cara mensekresikan enzim-enzim fosfatase, fitase, dan nitrat reduktase, selain fosfat cendawan ini dapat menyediakan nitrogen, kalium, kalsium, sulfur, dan tembaga, penyerapan ini bisa dilakukan oleh hipa-hipa cendawan lebih dari 4 cm dari permukaan akar, dengan demikian, mikoriza ini dapat memperluas penyerapan hara dari dalam tanah (Mukerji et al, 1991; Smith and Read, 1997).
Tanaman kacang-kacangan akarnya mempunyai bintil-bintil berisi bakteri yang mampu menambat nitrogen udara, sehingga nitrogen tanah yang telah diserap tanaman dapat diganti, simbiosis antara tanaman dan bakteri saling menguntungkan untuk kedua pihak, bakteri mendapatkan zat hara yang kaya energi dari tanaman inang sedangkan tanaman inang mendapatkan senyawa nitrogen dari bakteri untuk melangsungkan kehidupannya.
Bakteri penambat nitrogen yang terdapat didalam akar kacang-kacangan adalah jenis bakteri Rhizobium, bakteri ini masuk melalui rambut-rambut akar dan menetap dalam akar tersebut dan membentuk bintil pada akar yang bersifat khas pada kacang – kacangan. Belum diketahui sepenuhnya bagaimana rhizobium masuk melalui rambut – rambut akar, terus ke dalam badan akar dan selanjutnya membentuk bintil – bintil akar. Sedangkan Bakteri Rhizobium adalah bakteri berbentuk batang pendek, gram negatif, mempunyai koloni dengan bentuk permukaan halus berlendir, yang mempunyai kemampuan mengikat Nitrogen dari udara, bakteri ini hidup dalam akar tanaman Leguminoceae atau tanaman kacang-kacangan, dengan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar, rhizobium mendapatkan makanan dari tanaman kacang-kacangan dan tanaman mendapat Nitrogen dari bakteri Rhizobium, hasil kerjasama ini dikenal sebagai simbiosis mutualisme, karena kedua pihak mendapat keuntungan yang sama dan tidak ada yang dirugikan. (Indrawati, 2008)
2. Menjaga Ketersediaan Air Tanah Dan Menjaga Kelembapan Tanah
Legume cover crops = LCC pada tanaman tahunan selain tujuan untuk menghindari kemungkinan erosi, memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah, dan mengurangi pengupan air.


3. Mengendalikan Pertumbuhan Gulma
Penanaman kacang- kacangan penutup tanah untuk membatasi pertumbuhan gulma, upaya pengendalian gulma telah dilaksanakan dengan menanami tanah di antara tanaman tahunan (conth ;kelapa sawit /gawangan) dengan tanaman kacang penutup tanah dan membuat piringan di sekeliling tiap individu tanaman, pertumbuhan gulma tidak dikendalikan dengan baik, maka berbagai macam gulma dapat tumbuh dengan subur dan mengganggu (menyaingi) pertumbuhan tanaman pokok, menyebabkan keadaan kebun menjadi kotor dan lembab.
Pengendalian gulma pada tanaman menghasilkan dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya saingan terhadap tanaman pokok, memudahkan pelaksanaan pemeliharaan, dan mencegah berkembangnya hama dan penyakit tertentu.






C. KEGUNAAN LAIN LCC YANG DIMANFAATKAN PETANI


1. Pupuk hijau
Semua legum yang berupa terna atau tumbuhan merambat dapat dipakai sebagai pupuk hijau, namun demikian ada beberapa yang disukai karena pertumbuhannya yang pesat dan menutupi tanah/LCC (tanaman legum penutup tanah) ; Orok-orok seluruh bagian) , MB (Mucuna bracteata), PJ (Pueraria javanica), CC (Calopogonium caeruleum) CP (Centrosema pubescens) .
Pangkasan tajuk tanaman penutup tanah dari keluarga kacang-kacangan (LCC = legume cover crops) dapat memberikan masukan bahan organik sebanyak 1.8 – 2.9 ton ha-1 (umur 3 bulan) dan 2.7– 5.9 ton ha-1 untuk yang berumur 6 bulan, konsep pembangunan berkelanjutan terus digalakkan agar kegiatan pertanian senantiasa menguntungkan, aman, lestari dan ramah lingkungan, perlu penyusunan rekomendasi pemupukan terpadu yang bersifat spesifik lokasi disesuaikan dengan komoditas yang diusahakan dan lahan tempat usahanya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan.
Nitrogen adalah unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa penting di dalam sel, termasuk protein, DNA dan RNA, tanaman harus mengekstraksi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah, sumber nitrogen yang terdapat dalam tanah, makin lama makin tidak mencukupi kebutuhan tanaman, sehingga perlu diberikan pupuk sintetik yang merupakan sumber nitrogen untuk mempertinggi produksi, untuk mencukupi kebutuhan pangan, berakibat diperlukannya pupuk dalam jumlah yang banyak, industri pupuk yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan pupuk yang semakin meningkat, untuk itu perlu dicari pupuk nitrogen alternatif dan rekayasa gen hijau kelihatannya dapat memberikan harapan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di masa yang akan datang. (Anonim,2008)5
2. Pakan Ternak
Makanan ternak dari tanaman kacangan penutup tanah sebagai tanaman sela mempunyai harapan yang baik terutama sebagai kegiatan produktif dalam mengisi masa tanaman tahunan yang belum menghasilkan (kedelai (biji), klover (daun), alfalfa (daun)


3. Tambahan Bahan Pangan
Bahan makanan atau minuman Biji, polong, bunga, atau daun Alfalfa ,Kedelai, Kacang tanah, Kacang hijau, Kacang bogor , Kacang gude ,Kacang babi, Kacang merah, Kacang lima, Kacang, panjang , Kara benguk , Kara pedang, Buncis, Ercis dan kapri, Kecipir, Kacang azuki dan lain sebagainya.




D. MACAM DAN CARA MENDAPATKAN BIBIT TANAMAN LCC




Jenis tanaman penutup tanah yang ada untuk tanaman tahunan diantaranya yang umum di perkebunan adalah calopogonium caeruleum, calopogonium mucunoides, pueraria javanica, pueraria phaseoloides, centrocema pubescens, psophocarphus palustries, dan mucuna cochinchinensis, kacang tanah (arachis hypogaea) ,kedelai (glycine , ax) , buncis (phaseolus vulgaris), kapri (pisum sativum), orok-orok (crotalaria junce), arachis pintoii, centrosema pubescens, mucuna sp, dan tanaman legum menjalar , lainnya.


Bibit tanaman dapat ditanam dengan disebar maupun ditugal dari biji yang djual ditoko-toko pertanian atau membeli dari tempat pembibitan dan penanaman lCC secara campuran dari berbagai jenis lebih menguntungkan dari pada hanya menggunakan 1(satu) jenis lCC.


E. SYARAT TANAMAN PENUTUP TANAH




Seleksi LCC perlu dilakukan sebelum dilakukan penanaman, seleksi dilakukan melalui pengujian daya kecambah, tujuan seleksi LCC: mengetahui kemurnian dan persentase pertumbuhan dari LCC sehingga akan didapatkan pertumbuhan di lahan yang baik , tingkat pertumbuhan minimum beberapa jenis kacangan: Calopoginium mucunoides (40%), Calopogonium caeruleum (30%), Pueraria javanica (60%), Mucuna conchinchinensis (75%), apabila persentase pertumbuhan di bawah standar, kebutuhan benih dapat ditambah.


Tanaman yang digunakan sebagai tanaman penutup memerlukan persyaratan berikut: (a) mudah diperbanyak;(b) sistem perakaran tidak menimbulkan kompetisi dengan tanaman utama; (c)tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun; (d) tidak mensyaratkan tingkat kesuburan yang tinggi; (e) toleran terhadap pemangkasan, resisten terhadap hama/enyakit, kekeringan, naungan, dan injakan; (f) mampu menekan pertumbuhan gulma; (g) tidak akan berubah menjadi gulma; dan (h) tidak mempunyai sifat-sifat yang mengganggu seperti duri dan sulur-sulur yang membelit.




F. KENDALA PENGGUNAAN LCC




Kendala yang dihadapi dalam pembangunan LCC di perkebunan tanaman tahunan antara lain adalah tingginya harga benih LCC, mutunya rendah, tidak tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat, tidak ada jaminan mutu benih yang dipakai, sistim produksi, panen, penyimpanan, dan pemasaran yang belum terorganisir dan kesemua faktor tersebut menyebabkan penanaman LCC di perkebunan tanaman tahunan semakin berkurang, salah satu alternative untuk mengurangi ketergantungan benih LCC pada negara lain, disamping upaya peningkatan produksi benih dalan negeri, juga dapat dilakukan dengan diversifikasi penutup tanah dengan tanaman pakan dan tanaman yang dapat dimanfaatkn lain oleh petani.








G. KESIMPULAN


Penanaman tanaman penutup tanah dari golongan leguminosa yang merambat (LCC) di perkebunan tanaman tahunan, sudah merupakan baku teknis, terutama di perkebunan besar. Hal ini didasarkan karena LCC mampu,mencegah erosi, memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, meningkatkan kandungan bahan organik dan hara, tanah, memperbaiki tata lengas tanah, menekan pertumbuhan gulma, mengurangi tingkat serangan penyakit dan akhirnya memperpendek masa tanaman belum menghasilkan dan meningkatkan produksi .


Serta dapat dimanfaatkan sebagai sebagai pupuk hijau, aplikasi pupuk terhadap hara yang diketahui menjadi faktor pembatas, akan meningkatkan hasil, pengusahaan tanaman dengan hasil tinggi (high yielding), membutuhkan tanah yang subur secara berkesinambungan, hara yang diserap oleh tanaman harus digantikan, penggunaan pupuk yang tepat akan meningkatkan keuntungan ekonomi.


Tanaman kacaangan dapat juga dimanfaatkan untuk pakan ternak, dan ada juga sebagian yang digunakan untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan maupun obat-abatan yang berguna bagi manusia yang lebih utama adalah menghemat biaya yang keluarkan untuk dalam hal pembelian pupuk dan mengurangi biaya untuk pemeliharaan dan perawatan dari tanaman tahunan.


















posting :nov 09
  1. Agribisnis.Deptan.Go.Id/.../Profil%20kelapa%20sawit%20final.
  2. Samm171185.Blogspot.Com/.../Mempertahankan-Kesuburan-Tanah.Html
  3. Balittanah.Litbang.Deptan.Go.Id/Dokumentasi/Buku/.../Berlereng4.Pdf
  4. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  5. husnulamalia.blog.friendster.com/
  6. Karyudi dan Nurhawati Siagian “Peluang Dan Kendala Dalam Pengusahaan Tanaman Penutup Tanah Di Perkebunan Karet, Balai Penelitian Karet Sungei Putih, P.O. Box 1415, Medan 20001, Sumatera Utara
































herbarium dan tanaman pertanian

TANAMAN PERTANIAN

Pendahuluan.
Herbarium adalah koleksi/contoh tumbuhan yang telah dikeringkan/diawetkan, diklarifikasi dan direkatkan pada kertas dengan keterangan tertentu. Herbarium juga dapat diartikan sebagai lembaga pengelola atau tempat penyimpanan koleksi/contoh tumbuhan yang telah diawetkan. Herbarium digunakan sebagai alat identifikasi atau determinasi tumbuhan, penyedia informasi tumbuhan di suatu tempat, bahan peraga, data bagi peneliti, serta sebagai bahan tukar menukar koleksi tumbuhan, adapun yang dilakukan dalam pembuatan herbarium diantaranya: pengambilan contoh tumbuhan di lapangan, perlakuan terhadap tanaman yang menjadi obyek untuk herbarium meliputi proses pengeringan, pelabelan, pengeplakan (mounting), pengawetan dan penyimpanan, administrasi herbarium, dan identifikasi.

Maksud dan Tujuan
Untuk mendapatkan awetan kering dari badan tumbuhan (akar, batang daun) sehinggga akan diketahui bagaimana tanaman itu setelah dikeringkan, nama tanamanya, rempat/lokasi tanaman diambil, tanggal berapa tanaman diambil, ketinngian tempat tanaman diambil, dan daerah mana tanaman diambil, serta herbarium akan mendapatkan keindahan dari tanaman yang udah dikeringkan tersebut, sehinggga kita dapat mensyukuri betapa kuasa dan agungnya Pencipta dari tanaman tersebut.

Herbarium juga dapat membantu kita mengamati,memahami, mengerti tanaman yang sudah dikeringkan, bagaimana jaringan-jaringan yang ada dalam tanaman yang dilihat dengan mata biasa, sehingga akan membantu dalam penelitian bagi yang mau meneliti maupaun untuk diambil keindahanya, semoga keterangan dan penjelasan herbarium ini dapat mudah dipahami dan dimengerti walaupun hanya sekilas saja.






1. TANAMAN MONOKOTIL
Bentuk akar : Memiliki sistem akar serabut,b) bentuk sumsum atau pola tulang daun: Melengkung atau sejajar, , c). Kaliptrogen / tudung akar : Ada tudung akar / kaliptra, d). jumlah keping biji atau kotiledon, : satu buah keping biji sajai , e). kandungan akar dan batang: Tidak terdapat cambium f). Jumlah kelopak bunga : Umumnya adalah kelipatan tiga g). Pelindung akar dan batang lembag : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza, f). Pertumbuhan akar dan batang: Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar contoh: Kelapa, Jagung, dan bawang daun.
1.1. Bawang Daun(Allium fistulosum L).


Bawang Daun

Kerabat Dekat: Bawang Merah, Kucai, Bawang Prey, Bawang Putih, Bawang Kucai, Bawang Bombay
Bawang daun adalah salah satu jenis tanaman sayur mayur yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tanaman ini hanya dapat tumbuh pada jenis tanah tertentu. Masyarakat juga selalu menanam komoditi ini di halaman rumah mereka. Komoditi ini juga hanya dijual di pasar lokal dan domestik tetapi beberapa tahun yang lalu diekspor ke negara tetangga.

1.2. SPATHIPHYLLUM CANNIFOLIUM (DRYAND) SCHOTT
Suku talas-talasan atau Araceae mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil dengan ciri khas bunga majemuk bertipe "tongkol" yang berseludang (spatha). Jenis-jenisnya banyak dikenal orang: sebagian karena dapat dimakan umbinya, terutama dari genus Alocasia, Colocasia (talas bogor), serta Amorphophallus (suweg); sebagian karena keindahannya sebagai tanaman hias, seperti Dieffenbachia, Aglaonema, sri rejeki (Maranta), dan kuping gajah (Anthurium); dan salah satu anggotanya memegang rekor sebagai bunga majemuk tunggal terbesar sedunia (bunga bangkai raksasa, Amorphophallus titanum Becc.).


Nama Melayu (Malay Name) Keladi Wangi
= Bendera Putih
Keluarga (Family) ARACEAE
Nama Saintifik (Scientific Name) Spathiphyllum cannifolium (Dryand) Schott.
Saiz Biasa (Size) 30 cm

Nama Lain (Other Names) Scented Spathiphylum
= White Flag Flower
Nama Kambodia (Cambodian Name) (Pka) Toueng Saw
Jurufoto (Photographer) CS Ooi



Sejenis pokok keladi yang sedikit wangi. Bunganya berbentuk bunga lilin, hijau dibahagian luar dan putih di bahagian dalam. Bunga lilin yang putih pada hujung tangkai panjang yang bergoyang diangin merupakan bendera putih, darimana pokok ini mendapatkan namanya.




2. TANAMAN DIKOTIL
Tanaman ini mempunyai cirri-ciri diantaranya: a).Bentuk akar : Memiliki sistem akar tunggang, b) Bentuk sumsum atau pola tulang daun : Menyirip atau menjari, c). Kaliptrogen / tudung akar : Tidak terdapat ada tudung akar, d). Jumlah keping biji atau kotiledon : ada dua buah keping biji, e) Kandungan akar dan batang: Ada cambium f). Jumlah kelopak bunga : Biasanya kelipatan empat atau lima, g). Pelindung akar dan batang lembaga : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil, h). Pertumbuhan akar dan batang : Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar, Contoh tumbuhan dikotil : Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, sawi dan lain-lain
2.1 Sawi Hijau (Brassica rapa var. parachinensis L. )

Nama umum
Indonesia: Sawi hijau, sawi bakso, caisim, caisin
Inggris: False pakchoi, Mock pakchoi
Thailand: Phakkat kheo kwangtung
Cina: Cai xin

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae (suku sawi-sawian)
Genus: Brassica
Spesies: Brassica rapa var. parachinensis L.

Kerabat Dekat : Sawi Putih, Sawi Daging, Kol Rabi, Brokoli, Kubis, Kembang Kol, Rutabaga, Kol Rabi, Kol Tunas, Kol Keriting, Sesawi Hitam, sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.

Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.


3. TANAMAN HORTIKULTURA

3.1 Kenikir (Tagetes patula Juss )

Nama umum : Indonesia: Kenikir

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Tagetes
Spesies: Tagetes patula Juss
Tagetes erecta ( kenikir ) memiliki batang bulat dengan diameter yang dapat mencapai 5 cm jika sudah tumbuh dewasa. Batangnya tumbuh tegak dan bercabang-cabang. Warnanya adalah putih kehijauan jika pucuknya masih muda dan hijau jika sudah dewasa. Tinggi tanaman ini berkisar 30 cm hingga 120 Cm, pada sekujur batangnya, tumbuh daun majemuk yang berujung runcing dan tepinya bergerigi, daunnya berbentuk lembaran kecil yang memiliki panjang berkisar dari 3 cm hingga 15 cm. Warnanya adalah hijau tua.
Bunga kenikir merupakan bunga majemuk. Bunga ini berbentuk cawan dengan tangkai yang panjang. Memiliki organ-organ bunga yang lengkap, berupa putik dan benang sari pada tengah bunga. Yang unik pada bunga kenikir ini adalah kepala putiknya bercabang dua. Kemudian, buah kenikir berbentuk lonceng, dengan panjang berkisar 1 cm hingga 1,5 cm. Bijinya bentuk jarum dan berwarna hitam, akar dari Tagetes erecta ( kenikir ) merupakan akar tunggang. Akar jenis ini umum ditemukan pada tumbuhan biji belah (Dicotyledonae). Jika diamati, akarnya berwarna putih kekuningan( aspek morfologi), ditinjau dari anatominya, pada akar kenikir biasa ditemukan rambut akar. Fungsinya adalah untuk membantu tanaman mengambil air dan mineral dari tanah. Rambut akar ini merupakan bagian dari epidermis akar. Lapisan epidermis ini akan oleh jaringan gabus apabila umur kenikir udah tua. Kenikir merupakan tumbuhan biji belah, maka struktur dalam akarnya, seperti berkas pengangkut, mengikuti struktur batangnya.
Lapisan terluarnya merupakan epidermis, bagian batang yang disebut korteks, disusun oleh parenkim korteks, bunga kenikir tersusun atas organ-organ yang lengkap, yaitu : kelopak, mahkota, dan organ reproduksinya, berupa putik dan benang sari. Anatomi kelopak (sepala), dari bagian atas ke bagian bawah, tersusun atas epidermis atas, mesofil, berkas pengangkut, serta epidermis bawah. Pada bagian mesofil, mengandung/ tersusun atas kolenkim. Anatomi mahkota (petala), sama seperti kelopaknya, tersusun atas: epidermis atas, mesofil, berkas pengangkut, dan epidermis bawah. Pada mesofil, terdapat kandungan minyak eteris yang memberikan bau khas pada Kenikir. Berkas-berkas pengangkut ini tersusun pada bagian dasar bunga dan menyerupai susunan berkas pengangkut pada batang.
Pada organ reproduksinya, benang sari (stamen) tersusun atas lapisan epidermis, jaringan parenkim, dan berkas pengangkut. Bagian terpenting dari benang sari ini adalah serbuk sari, yang akan menempel pada putik, kemudian terjadi pembuahan.. Pada putik (pistillum), terdapat pula lapisan epidermis, jaringan parenkim, berkas pengangkut, dan ovulum.
Tagetes erecta (kenikir) sering digunakan untuk pengusir serangga. Bagian dari kenikir yang dapat dijadikan penangkal serangga adalah bagian daunnya. Cara pemakaiannya adalah ambil daun segar dari kenikir, dijemur sampai kering, kemudian dibakar. Tagetes erecta mengandung saponin dan flavonoida.





3.2. KANGKUNG AIR
Ipomoea aquatica Forsk.
Nama umum
Indonesia: Kangkung air, Kangkung
Inggris: water morning glory
Melayu: Kangkong Air
Thailand: Phak boong nam


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus: Ipomoea
Spesies: Ipomoea aquatica Forsk.

Kerabat Dekat : Ubi Jalar, Sri Pagi, Widosari, Kangkung Hutan, Tapak Kuda, Rincik Bumi, Kangkung Darat, Tatarompetan, Akar Hitang, Kangkung Bulu, Tatampayan Besar


Kangkung, Berkhasiat sebagai Antiracun , Gizi.net - KANGKUNG termasuk sayuran yang sangat populer. Selain biasa dibuat menjadi aneka hidangan menggugah selera, mulai dari tumis, cah, atau lalap, ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan.
Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, China Selatan, Australia, dan Afrika. Di China, sayuran ini dikenal dengan nama weng cai. Di negara Eropa, kangkung biasa disebut swamp cabbage, water convovulus, atau water spinac, sementara di Indonesia, kangkung bisa ditemukan di hampir seluruh daerah. Bahkan, di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke, Papua, kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari bagi masyarakatnya. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual ke pasar, kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan. Merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Dalam satu musim saja, kangkung bisa tumbuh dengan panjang 30-50 cm.
Tanaman ini merambat di lumpur dan tempat-tempat yang basah, seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri atas dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit, perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga, kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat berbunga putih bersih. Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga berbeda, kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan, lainnya, kebiasaan berbiji, kangkung darat lebih banyak bijinya daripada kangkung air, itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang

Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib. Di antaranya dianggap sebagai pengusir racun dari tubuh. Di negara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet, akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit wasir. Kangkung ternyata juga memiliki manfaat sangat tinggi. Itu karena mengandung vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol.



3.2. BAYAM





Sejarah Singkat Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya. Tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke wilayah Indonesia
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting, menyukai iklim hangat dan cahaya kuat. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4. Batang berair dan kurang berkayu. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga dalam tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bunga berbentuk bulirBijinya berwarna hitam, kecil dan keras.

Penggunaan :Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke jenis sayuran daun lain - lihat Bayam (Spinacia), Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam cabut terutama diambil dari A. tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam duri) dan A. blitum (bayam kotok).

Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia, Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai sebagai tanaman hias, meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah A. caudatus karena tandan bunganya berwarna merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan, akar tunggang bayam juga dimanfaatkan sebagai obat.
Jenis Tanaman , keluarga Amaranthaceae memiliki sekitar 60 genera, terbagi dalam sekitar 800 spesies bayam (Grubben, 1976). Dalam kenyataan di lapangan, penggolongan jenis bayam dibedakan atas 2 macam, yaitu bayam liar dan bayam budidaya. Bayam liar dikenal 2 jenis, yaitu bayam tanah (A. blitum L.) dan bayam berduri (A. spinosus L.). Ciri utama bayam liar adalah batangnya berwarna merah dan daunnya kaku (kasap). Jenis bayam budidaya dibedakan 2 macam, yaitu:
1. Bayam cabut atau bayam sekul alias bayam putih (A. tricolor L.). Ciri - ciri bayam cabut adalah memiliki batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih - putihan, dan memilki bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih.

2. Bayam tahun, bayam skop atau bayam kakap (A. hybridus L.). Ciri - ciri bayam ini adalah memiliki daun lebar - lebar, yang dibedakan atas 2 spesies yaitu:1. A. hybridus caudatus L., memiliki daun agak panjang dengan ujung runcing, berwarna hijau kemerah - merahan atau merah tua, dan bunganya tersusun dalam rangkaian panjang terkumpul pada ujung batang, 2. A. hibridus paniculatus L., mempunyai dasar daun yang lebar sekali, berwarna hijau, rangkaian bunga panjang tersusun secara teratur dan besar - besar pada ketiak daun, Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Sedangkan beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20.

Manfaat Tanaman : bayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai hidangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber protein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupun pelayanan kesehatan masyarakat. manfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat dijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan obat - obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam pembuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat keputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid,

SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim : 1. Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman, 2. Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari 1.500 mm / tahun.3. Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam menjadi kurus dan meninggi akibat kurang mendapat sinar matahari penuh, 4. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 - 20 derajat C, kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40 - 60%

Media Tanam :1. Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi,; 2. Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis), pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning - kuningan (klorosis). Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6 – 7; 3. Tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah, bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya, penanaman bayam dianjurkan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau, 4.Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15 - 45 derajat. Ketinggian Tempat, dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl,
Bayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sewaktu memasak bayam ialah tidak boleh terlalu lama. Bayam cukup hanya direbus selama ± 5 menit. Memasak bayam terlalu lama akan menyebabkan daun-daunnya menjadi hancur (lonyoh), rasanya tidak enak, dan kandungan vitamin C-nya menguap (menghilang).

4. TANAMAN INDUSTRI


4.1 . Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Nama umum
Indonesia: Cabai rawit, cabe rawit, lombok rawit, cengek (Sunda)
Inggris: Hot pepper
Melayu: Cili padi, lada merah, lada mira
Thailand: Phrik kheenuu
Cina: La jiao, ye la zi
Jepang: Kidachi tougarashi

Cabai Rawit

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum frutescens L.

Cabai rawit memang pedas, memiliki banyak khasit pengobatan bukan cuma rematik, radang beku atau frostbite yang sering terjadi di daerah ketinggian atau bersalju itu pun bisa diatasi.

Menurut Dr. Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, di dalam buah cabai rawit terkandung kapssaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid, atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran darah seta sebagai pemati rasa kulit, biji tanaman bernama daerah lombok jempling (Madura), cabe rawit (Jawa), leudeu jarum (Gayo), rica halus (Manado), metrek wakfoh (Papua) ini, kata Dr. Setiawan, mengandung solanine, solamidine,solamargine, solasodine, solasomine, dan steoid saponin (kapsisidin)

Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotic, saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya, rasa sakit hilang dan timbul perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk, salah satu hasil penelitian, kata Dr. Setiawan, cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis) dan menurunkan kadar kolesterol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten) , dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas) , afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.


Penelitian yang dilakukan Tyas Wkowati Prasetyoningsih, Fakultas Farmasi Universitas Arilangga, Jawa Timur, tahun 1987. menyebutkan ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid, cabai rawit indikasinya digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurango batuk berdahak dan meredakan migraine, empat resep ramuan La Jiao Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan khasiat cabai rawit. Bisa dengan cara merebusnya atau dibuat bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, cukup dengan merebusnya, lalu uapnya dipakai memanaskan bagian tubuh yang sakit

Cara lain, kata Dr. Setiawan, dengan menggiling cabai rawit hingga halus, kemudian membalurkannya di bagian yang sakit. Cara terakhir ini bisa digunakan untuk gangguan rematik dan frostbite (jari nyeri karena kedinginan). Daunnya bisa digiling untuk dibalurkan di daerah yang sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul

Sebuah pengalaman empiris SENIOR, ketika melakukan perjalanan jauh, baik lewat darat, udara dan laut, kerap mengalami pusing, mual dan mabuk. Obat antimabuk tak membuahkan hasil ,akhirnya mencoba cara alternatif, yakni dua buah cabai rawit dikunyah sedikit demi sedikit, hasilnya, mual dan pusing hilang. Mabuk pun tak berani datang kembali. berikut empat resep yang ditawarkan Dr, Setiawan.


Rematik : Bahan: 15 buah cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, 1 buah jeruk nipis.
Pemakaian: Cabai rawit digiling hingga halus,jeruk nipis dibelah dua, ambil airnya.
Campur gilingan cabai, kapur sirih, dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.

Sakit perut: Bahan: 15 gr daun muda cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih
Pemakaian: Cuci bersih daun cabai, giling hingga halus. Tambahkan kapur sirih, aduk hingga rata. Balurkan ramuan pada bagian perut yang sakit. Lakukan pengobatan 1-2 kali saja.

Kaki dan tangan lemas (lumpuh) : Bahan: 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang cakar ayam, 60 gr kacang tanah, 6 butir hungcao , pemakaian: Bersihkan semua bahan, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyaknya hingga bahan-bahan terendam kirapkira 1 cm di atasnya. Ramuan tersebut dimasak dengan cara ditim. Setelah dingin, saring airnya, minum sehari dua kali, masing-masing setengah dari ramuan tersebut.

Frostbite : Bahan: 5 buah cabai rawit segar, Pemakaian: Buang biji cabai rawit, giling hingga halus. Balurkan ke bagian Kerabat Dekat Cabai, Paprika.



4.2. Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia (Christm.) Swing
Nama umum
Indonesia: Jeruk nipis, jeruk mipis, jeruk pecel
Inggris: Lime
Melayu: Limau nipis, limau asam
Vietnam: Chanh vo mong, chanh ta
Thailand: Manao


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales

Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon, sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto. Fungsinya sama dengan cuka. Sebagai bahan obat tradisional, perasan langsung buah jeruk nipis dipakai sebagai obat batuk, diberikan bersama dengan kapur untuk menurunkan demam. Perasannya juga dipakai sebagai obat batuk.

SYARAT TUMBUH
1. Iklim : 1) Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah.,untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan, angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin ; 2) Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah, (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah, agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air, yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus ;3) Temperatur optimal antara 25-30 derajat C namun ada yang masih dapat tumbuh, normal pada 38 derajat C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20 derajat C , 4) Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari, 5) Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.

Media Tanam : 1) Tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7-27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik. ;2) Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk , ;3) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dengan pH optimum 6 ; 4) Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan, tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm, jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%. 5) Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 300.

Ketinggian Tempat
Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi ergantung pada spesies: 1) Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl. 2) Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.3) Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.4) Jenis Siem: 1–700 m dpl.; 5) Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl, 6) Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl; 7) Jenis Purut: 1–400 m dpl.


4.3. Bawang Merah
Allium cepa var. aggregatum L.
Nama umum
Indonesia: Bawang merah, bawang beureum, brambang
Inggris: Shallots, golden shallots
Melayu: Bawang merah
Vietnam: Hanh cu, hanh ta
Thailand: Horm daeng, horm dang
Cina: Huo cong
Jepang: Esharetto






Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Liliales
Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus: Allium
Spesies: Allium cepa var. aggregatum L.

Kerabat Dekat ; Bawang Daun, Kucai, Bawang Prey, Bawang Putih, Bawang Kucai

Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum L.) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas, Manfaat ; Bawang goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto dan sup menggunakan bawang goreng sebagai penyedap sewaktu dihidangkan. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin.



5. TANAMAN PANGAN
4.1. Ubi jalar
Ubi Jalar



Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Solanales

Famili: Convolvulaceae

Genus: Ipomoea

Spesies: I. batatas



Nama binomial

Ipomoea batatas
Linnaeus

Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas) adalah sejenis tanaman yang akarnya dapat dimakan. Ada berbagai macam jenis ubi di penjuru bumi ini.
Ubi mengandung pati, sukrosa, dan selulosa. Ubi juga mengandung karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia

Ubijalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb) merupakan tanaman ubi-ubian penghasil karbohidrat, vitamin dan mineral. Pada varietas tertentu kaya sumber antioksidan untuk mencegah penyakit hati dan kanker, stroke, memperlambat penyakit Alzheimer. Keunggulan lain pada ubijalar adalah mempunyai indek glisemik rendah yang berfungsi untuk mempertahankan tingkat glukosa darah, bebas lemak dan kolesterol serta kadar serat tinggi. Oleh karena itu ubijalar direkomendasi sebagai makanan diet yang mensyaratkan kandungan serat tinggi, mengandung banyak nutrisi, kaya karbohidrat komplek dan rendah lemak (Cordell, 2002).
Lingkungan berpengaruh terhadap hasil ubi, kandungan dan hasil antosianin ubi telah dilaksanakan di beberapa lokasi, pengaruh elevasi, pengaruh jenis pupuk nitrogen dan pengaruh intensitas naungan terhadap hasil ubi, kandungan dan hasil antosianin, bahwa hasil ubi sangat dipengaruhi oleh elevasi dan tingkat naungan. Kandungan antosianin meningkat sejalan dengan bertambahnya elevasi hingga 950 m dpl, namun hasil antosianin per satuan luas sangat dibatasi oleh hasil ubi yang nyata menurun dari 600 m dpl ke 950 m dpl. Klon-klon ubijalar kaya antosianin memberikan tanggap serupa terhadap perlakuan penaungan untuk kandungan antosianin dan hasil ubi dengan toleransi penaungan hingga 40 %. Pemupukan nitrogen sebesar 100 kg N/ha, baik dengan pupuk Urea, ZA dan KNO3 pada klon-klon kaya antosianin tidak mempengaruhi kandungan antosianin dan hasil antosianin per satuan luas tergantung pada potensi hasil klon.

Ubi jalar memiliki peranan yang besar dalam pembangunan pertanian sehingga prospeknya sangat cerah apabila dikelola dan dikembangkan dengan pola agribisnis. Dinegara-negara yang sudah maju ubi jalar dipergunakan sebagai bahan baku dalam kegiatan aneka industri seperti industri fermentasi, industri tekstil, industri lem, industri kosmetika, industri farmasi, industri makanan dan pembuatan sirup.

Ubi jalar banyak diminta oleh negara-negara tetangga, namun hingga saat ini belum dapat dipenuhi dikarenakan produktivitas yang masih rendah. Sementara itu kebutuhan ubi jalar sebagai bahan baku industri seperti disebutkan diatas sudah tidak dapat ditawar lagi ketersediaannya untuk kelancaran proses produksi. Negara pengimport ubi jalar Indonesia adalah Singapura, Belanda, Amerika Serikat, Jepang dan Malaysia, ubi jalar permitaan dalam negripun tidak kalah besarnya dan semakin meningkat. Didalam negri ubi jalar sudah sangat dikenal oleh masyarakat bahkan dibeberapa tempat ubi jalar masih dipergunakan sebagai makanan pokok . Dalam kapasitas sebagai bahan pangan, ubi jalar nerupakan sumber energi yang cukup besar dibandingkan dengan padi dan jagung.

Ubi jalar memiliki berbagai manfaat, sebagai bahan pangan ubi jalar bisa dimasak dengan cara digoreng atau direbus. Di-Jepang ubi jalar bahkan dijadikan sebagai makanan tradisional yang setaraf dengan pizza atau hamburger. Aneka olahan makanan berbahan baku ubi jalar banyak dijumpai ditoko-toko sampai resoran-restoran bertaraf international. Di Amerika serikat ubi jalar dijadikan sebagai bahan pengganti kentang, dapat diolah menjadi berbagai macam produk antara seperti dibuat tepung, permen, kripik, chips, snack, dan gula fruktosa. Ubi jalar dapat pula dipergunakan sebagai bahan baku makanan olahan seperti mie dan roti. Ubi jalar juga dapat dikemas dalam bentuk pasta yang dipergunakan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman. Diberbagai negara maju dipergunakan sebagai bahan baku dalam kegiatan bermacam industri seperti industri tekstil, industri farmasi, industri fermentasi, industri lem, kosmetika, dan pembuatan sirup. Di Amerika Serikat ubi jalar diolah menjadi gula fruktosa yang digunakan sebagai bahan baku industri minuman coca cola. Didalam negri ubi jalar digunakan sebagai bahan baku dalam industri pembuatan saus.


Ubi jalar memiliki limbah yang berupa batang dan daun dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak. Limbah daun ubi jalar juga dapat dipergunakan sebagai makanan kelinci. Pucuk-pucuk daun ubi muda yang masih segar dapat juga dimanfaatkan untuk keperluan sayur, ubi jalar segar mentah memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu 562 g kalium, 107 mg kalsium, 2,8 protein, kalori 53,00 kal, 5,565 SI vitamin A dan 32 mg vitamin C dalam tiap 100 gram. Seusai dimasak kandungan gizi berkurang yaitu menjadi 2,6 mg kalsium, 94 mg kalium, 3.345 SI vitamin A dan 5 mg vitamin C dalam tiap 100 gram.

Ubi jalar dapat diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan setek batang atau pucuk daun. Bahan setek daun yang digunakan harus memenuhi persyaratan bahan tanaman minimal berumur 2 bulan atau lebih, pertumbuhan tanaman yang akan diambil seteknya haus dalam keadaan sehat normal dan tidak terlalu subur, mengalami masa penyimpanan ditempat yang teduh selama 1- 7 hari.



















Daftar Pustaka:
www.pustaka-deptan.go.id/agritek/lip50098.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk_nipis
http://lifestyle.okezone.com,
Anonim, 2007, Tagetes erecta (kenikir), http://en.wikipedia.org.
http://budidayafurniture.blogspot.com/2007/09/ubi-jalar.html